RMOL. Merancang dan membangun Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat, bermartabat dan berdaya saing tidak mudah. Di sisi lain, segala persyaratan yang dimiliki Indonesia sangat memungkinkan mewujudkannya.
Proses menuju ke sana butuh waktu yang tidak singkat, dan dalam mempersiapkannya diperlukan tahapan-tahapan yang matang dengan perencanaan yang konprehensif. Ibarat membangun sebuah rumah, tentu dimulai dari proses perencanaan lalu memulainya pembangunan dengan memperkokoh pondasi.
Demikian disampaikan calon wakil presiden, Hatta Rajasa, dalam launching Hari Nusantara di deapan sekitar 300 mahasiswa se-Indonesia di Gedung Merdeka Bandung (Rabu, 11/6).
Jika dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan, Hatta bersama calon presiden, Prabowo Subianto, sudah menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh. Semuanya dalam rangka menjadikan Indonesia negara maritim yang berdaulat, bermartabat dan berdaya saing.
Langkah itu antara lain, mengubah paradigma bangsa kembali menjadi bangsa maritim melalui pendidikan dan pembentukan karakter SDM yang handal melalui menyusunan kurikulum berbasis maritim di semua jenjang pendidikan.
Kemudian, membuat Maritime Policy sebagai pondasi dalam membangun Indonesia manjadi negara maritim melalui sinkronisasi kebijakan-kebijakan yang sudah ada dan membuat kebijakan lain untuk melengkapi landasan hukum dalam membangun Indonesia menjadi negara maritim.
"Lalu kami akan membuat grand desain pembangunan maritim dan merestruksturisasi lembaga negara yang akan melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut," katanya.
Action plan dan implementasi pembangunan maritim akan difokuskan pada 10 prioritas, yaitu Menyusun Tata Kelola Laut dalam konsepsi Negara Maritim, Pengembangan IPTEK Maritim, Pengembangan Infrastruktur Maritim, Pemerataan Pembangunan Industri dan Jasa Maritim di seluruh wilayah NKRI, Pembangunan Sistem Transportasi Laut yang sinkron dengan Sistem Logistik Nasional, Membangun Sistem Pertahanan dan Keamanan Maritim yang tangguh dan berkelas dunia, Pengembangan Perikanan Laut yang berdaya saing.
Kemudian, Optimalisai Potensi Migas dan Mineral di laut serta Ocean Energy, Pelestarian Lingkungan Maritim, dan Pembangunan Sistem Mitigasi Bencana sebagai konsekuensi Indonesia berada pada ring of fire. [ald]
Rabu, 11 Juni 2014 , 17:48:00 WIB
Laporan: Dar Edi Yoga
Laporan: Dar Edi Yoga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar