Rabu, 27 Mei 2015

Rumput Laut Bisa Hasilkan 500 Produk, Tapi RI Malah Ekspor Mentah

Jakarta -Indonesia dikenal sebagai salah satu produksi rumput laut terbesar di dunia. Namun siapa sangka, mayoritas rumput laut yang diekspor justru dalam bentuk bahan mentah ketimbang produk jadi. Padahal, rumput laut bisa menghasilkan 500 produk, termasuk energi ‎ramah lingkungan.

"Rumput laut bisa hasilkan 500 produk termasuk bioenergi. Tetapi kita banyak jual barang mentah, diekspor ke Filipina dan Tiongkok‎," tutur Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, saat berpidato di Munas Luar Biasa Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (23/5/2015).

Selain dalam bentuk mentah, mayoritas produk rumput laut dijual dalam bentuk agar-agar. Padahal, rumput laut bisa menjadi bahan baku pembuat kosmetik, obat kesehatan, hingga kapsul obat.

"‎Harga 1 kg rumput laut kering Rp 10.000, menjadi agar-agar menjadi Rp 80.000/kg, itu berarti 8 kali lipatnya," tambahnya.

Diperlukan adanya aksi berupa dukungan pemerintah, untuk menghasilkan produk rumput laut bernilai tambah. Ironisnya, justru kebutuhan kapsul obat yang banyak dibuat dari rumput laut banyak diimpor dari luar negeri.

"‎Kapsul obat-obatan kalau rumput laut kita halal selama ini justru kita impor banyak dari India‎," tukasnya.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKKP), produksi rumput laut Indonesia di 2014 mencapai 10 juta ton, naik dibandingkan 2013 yang sebesar 9,28 juta ton. Jumlah ini juga meningkat hampir 3 juta ton dari sebelumnya 2012 yang sebesar 6,51 ton.

(wij/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar